TUGAS KULIAH : ETIKA DAN PEROFESI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. TINJAUAN UMUM ETIKA
Banyak
ungkapan, dan tentunya tidak ada yang menyangkal, bahwa manusia adalah ciptaan
Tuhan yang paling sempurna. Manusia dikaruniai akal budi, perasaan dan
kehendak. Akal adalah untuk berpikir sebagai sumber ilmu dan teknologi.
Perasaan adalah alat untuk menyatakan keindahan sebagai sumber seni budaya.
Adapun kehendak adalah alat untuk menilai mana yang baik dan mana yg buruk.
Selain kemampuan yang memilik secara individu, manusia adalah juga makhluk yang
terkait dengan lingkungannya. Keterikatan tersebut tampak pada kehidupan
manusia sebagai makhluk social dengan dengan perilaku tyang bersifat etis yang
dimiliknya. Perilaku etis manusia itulah yang mendasari munculnya etika sebagai
sebuah ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang baik dan buruk dalam kehidupan. Bahkan, etika berkembang
tidak sekedar sebagai sebuah ilmu tentang nilai baik dan buruk melainkan
sebagai studi tentang kehendak manusia, yaitu kehendak yang berhubungan dengan
keputusan tentang yang benar dan yang salah dalam tindak perbuatan.
Secara lebih detail, berikut adalah
pembahasan mengenai pengertian etika, kemudian dilanjutkam hubungan etika
dengan moral, etika dengan filasafat, dan etika dengan ilmu pengetahuan yang
akhirnya yang membawa kita pada suatu pengertian “manusia sebagai makhluk yang
beretika”.
1.1
Pengertian Etika
Kamus Besar Bahasa Indonesia terbita
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988) merumuskan pengertian etika dalam
tiga arti sebagai berikut:
1. Ilmu tentang
apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan
aasa atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.
Dari asal-usul katanya, etika
berasal dari bahasa yunani “ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang
baik. Bertolak dari kata tersebut akhirnya etika berkembang menjadi studi
tentang kebiasaan manusia berdasrkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang
berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.
Menurut Profesor Robert Salomon,
etika dapat dikelompokan menjadi dua definis yaitu:
1. Etika
merupakan karakter individu, dalam hal ini termasuk bahwa orang yang beretika
adalah orang yang baik. Pengertian ini disebut pemahaman manusia sebagai
individu yang beretika.
2. Etika
merupakan hokum social. Etika merupakan hokum yang mengatur, mengendalikan
serta membatasi perilaku manusia.
Pada perkembangan, etika telat
menjadi sebuah studi. Fagothey (1953) mengatakan bahwa etika adalah stdui
tentang kehendak manusia, yaitu kehendak yang berhubungan dengan keputusan yang
benar dan yang salah dalam tindak perbuatannya. Pernyataan tersaebut ditegaskan
kembali oleh Sumaryono (1995) yang menyatakan bahwa etika merupakan studi
tentang kebeneran dan ketidakbeneran berdasarkan kordat manusia yang diwujudkan
melalui kehendak manusia dalam perbuatannya.
1.2
Etika,
Filsafat dan Ilmu Pengetahuan.
Hubungan
etika, filsafat dan ilmu pengetahuan Filsafat sendiri merupakan bagian dari
ilmu pengetahuan. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai interpretasi
tentang hidup manusia, yang bertugas meneliti dan menentukan semua fakta
konkret hingga yang paling mendasar. Ciri ikhlas filsafat adalah upaya
menjelaskan pertanyaan selalu menimbulkan pertanyaan baru.
Abdul
Kadir (2001) memperinci unsure-unsur penting filsafat sebagai ilmu sebagai
berikut:
a. Kegiatan
intelektual,Bahwa filsafat merupakan kegiatan yang memerulakan intelektual atau
pemikiran.
b. Mencari
makna yang hakiki, Filsafat memerlukan interpretasi terhadap sesuatu dalam
kerangka pencarian makna yang hakiki.
c. Segala fakta
dan gejala Bahwa objek dari kegiatan filsafat adalah fakta dan gejala yang
terjadi secara nyata.
d. Dengan cara
refleksi, metodis dan sistematis, Filsafat memerlukan suatau metode dalam
kegiatannya serta membutuhkan prosedur-prosedur yang sistematis.
e. Untuk
kebahagiaan manusia, Tujuan akhir filsafat sebagai sebuah ilmu adalah untuk
kebahagiaan umat manusia.
1.3 Etika,
Moral, dan Norma Kehidupan
Secara
etimologis, etika dapat pula disamakan dengan moral. Moral berasal dari bahasa
latin “mos” yang berarti juga berarti sebagai adat kebiasaan. Secara
etimologis, kata moral sama dengan etika yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan seseorangan atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
di dalamn komunitas kehidupannya. Sebagai contoh jika dikatakan “Kepala Proyek
Pengembangan IT di perusahaan ini tidak bermoral
Lawrence Konhberg juga mencatat enam
orientasi tahap perkembangan moral yang dekat hubungannya dengan etika. Enam
tahap tersebut adalah berikut:
1.
Orientasi pada hukuman, ganjara, kekuatan fisik dan
material.
Nilai-nilai
yang bersifat kemanusiaan tidak dipersoalkan pada orientasi ini. Orang
cenderung takut pada hukuman dibandingkan sekedar menjalankan mana yang baik
atau yang buruk.
2.
Orientasi hedonistis hubungan antaramanusia
Orientasi
ini melihat bahwa perbuatan bener adalah perbuatan yang memuaskan kebutuhan
individu dan atau (kadang-kadang) kebutuhan orang lain.
3.
Orientasi konformitas.Orientasi ini sering disebut
orientasi “anak manis” dimana seseorang cenderung mempertahakan harapan
kelompoknya, serta memperoleh persetujuan kelompoknya, sedangkan moral adalah
ikatan antarindividu.
4.
Orientasi pada otoritas.
Pada
orientasi ini orang cenderung melihat hokum, kewajiban untuk mempertahankan
tata tertib social, religious, dan lain-lain yang dianggapo sebagai nilai-nilai
utama dalam kehidupan.
5.
Orientasi kontrak social.
Orientasi
ini dilatarbelakangi adanya tekanan pada persamaan derajat dan hak kewajiban
timbale balik atas tatanan bersifat demokratis.
6.
Orientasi moralitas prinsip suara hati, individual,
komprehensif, dan universal. Orientasi ini member nilai tertinggi pada hidup
manusia, dimana persamaan derajat dan martabat menjadi suatu hal pokok yang
dipertimbangkan.
Banyak hal yang menyebabkan
terjadinya tindakan-tindakan tidak etis. Jan Hoesada (2002) mencatat beberapa
factor yang berperngaruh pada keputusan atau tindakan-tindakan tidak etis dalam
sebuah perusahan, antara lain adalah:
a.
Kebutuhan individu
b.
Tidak ada pedoman
c.
Perilaku dan kebiasan individu
d.
Lingkung tidak etis
e.
Perilaku
atasan
Selanjutnya,
etika juga tidak terlepas dari hokum urutan kebutuhan (needs theory). Menurut
kerangka berpikir Maslow, yang paling pokok adalah pemenuh kebutuhan jasmaniah
terlebih dahulu agar daoat merasakan urgensi kebutuhan ekstrim dan aktualisasi
diri sebagai professional. Pendapat controversial responden Kohlberg menujukkan
bahwa menipu, mencuri, berbohong adalah tindakan etis apabila digunakan dalam
kerangka untuk melanjutkan hidup. Kendala yang memengaruhi adalah, di satu
pihak kode etik tal mempersoalkan urutan kebutuhan dalam penerapannya, namun di
lain pihak kebutuhan jasmani tak pernah dapat terpuaskan, dan dapat
dikonversikan menjadi bentuk ekstrem lain yang mungkin akan berpengaruh
terhadap tindakan-tindakan yang melanggar etika.
1.5 Berbagai
Macam Etika yang Berkembang di Masyarakat
Jika etika dihubungkan dengan
normal, kita akan bebicara tentang nilai dan norma yang berkembang dalam
kehidupan masyarakat. Dan jika dilihat berdasarkan nilai dan norma yang terkandung
di dalamnya, etika dapat dikelompokan ke dalam dua jenis, yaitu deskriptif dan
etika normatif.
a. Etika
Deskriptif
Etika deskriptif merupakan etika
yang berbicara mengenai suatu fakta, yaitu tentang nilai dan pola perilaku
manusia terkait dengan situasi dan realitas yang mebudaya dalam kehidupan
masyarakat.
b.
Etika
Normatif
Etika normatif merupakan etika yang
memberika penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus
bertindak sesuai norma yang berlaku. Sony Keraf (1991) mencatat adanya dua
macam norma yang berkembang, yaitu norma umum dan norma khusus. Norma umum
merupakan norma yang memiliki sifat universal yang dapat dikelompokkan lagi
menjadi tiga kelompok, yaitu:
a.
Norma sopan santun, yaitu norma yang menyangkut tata
cara hidup dalam pergaulan sehari-hari seperti misalnya cara makan yang sopan,
menegur orang terlebih dahulu jika bertemu, tata cara bertemu dan sebagainya.
b.
Norma hukum, yaitu norma yang memiliki keberlakuan
lebih tegas karena diatur oleh suatu hukum dengan jaminan hukuman bagi
pelanggarnya.
c.
Norma moral, merupakan norma yang sering digunakan
sebagai tolok ukur masyarakat untuk menentukan baik buruknya seorang sebagai
manusia. Seperti contoh adalah sikap manusia dalam mejalankan tugas-tugas yang
diembannya, sikap menghargai kehidupan manusia serta menampilkan diri sebagai
manusia dalam profesi yang dijalaninya.
1.6 Etika dan
Teknologi: Tantangan Masa Depan
Perkembangan teknologi yang terjadi
dalam kehidupan manusia, seperti revousi yang memberikan banyak perubahan pada
cara berpikir manusia, baik dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan, maupun
dalam pengambilan keputusan.
Teknologi
sebenarnya hanya alat yang digunakan manusia untuk menjawab tantangan hidup.
Jadi, factor manusia dalam teknologi sangat penting, ketika manusia mebiarkan
dirinya dikuasai teknologi maka manusia yang lain akan mengalahkannya.
PERMASALAHAN
Pada bagian sebelumnya telah dbahas
bahwa perkembangan teknologi yang terjadi dalam perkembangan hidup manusia,
memberikan banyak perubahan pada cara piker manusia, baik itu dalam usaha
pemecahan masalah, perencanaan, mau juga dalam pengambilan keputusan. Perubahan
yang terjadi pada cara pikir manusia sebagai salah satu akibat adanya
perkembangan teknologi tersebut, sedikit
banyak akaanberpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam
kehidupannya. Selanjutnya pada bagian ini, Anda akan diajak secara lebih khusus
mempelajari etika dibidang computer,
mulai dari tinjauan sejarah sampai pembahasan isu-isu pokok dalam penerapannya.
2.1 Sejarah Etika Komputer
Sesuai awal penemuan teknologi
koputer di era 1940-an, perkembangan etika computer juga dimulai dari era
tersebut dan secara bertahap berkembag menjadi sebuah ilmu disiplin baru dimasa sekarang ini.
2.1.1 Era 1940-1950-an
Munculnya etika computer sebagai
sebuah idang studi dimulai dari pekerjaan profesor Norbert Wiener. selama perang dunia II(pada awal tahun 1940-an)
perofesor dari MIT ini membantu mengembangkan suatu meriam antipesawat yang
mampu menembak jatuh sebuah
Pada tahun 1950, wiener menerbitkan
sebuah buku yang monumental, berjudul The
Human Use of Human Beings. prinsip-prinsip hukum dan etika di bidang
computer. Bagian-bagian pokok dalam buku tersebut adalah sebagai berikut
(Bynum, 2001):
1.
Tujuan hidup manusia
2.
Empat Prinsip-prinsip hokum
3.
Metode yang tepat untuk menerapkan etika
4.
Diskusi tentang masalah-masalah pokok dalam etika
computer
5.
Contoh topic kunci tentang etika computer
.
2.1.2 Era 1960-an
Pada
pertengahan tahun 1960, Donn Parker dari SRI Internasional Menlo Park California melakukan berbagai riset untuk
menguji penggunaan computer yang tidak
sah dan yang tidak sesuai profesionalisme dibidang computer. Waktu itu parker
menyampaikan suatu ungkapan yang menjadi titik tolak penelitiannya, yaitu:
“that
when people entered the computer centre they left their ethics at the door.”(Fodor and
Bynum,1992)
2.1.3 Era 9170-an
Era ini
dimulai ketika sepanjang tahun 1960, Joseph Wiezenbaum, ilmuan computer MIT di
Boston menciptakan suatu program computer yang disebut ELIZA. Di dalam
eksperimen pertamanya, ELIZA ia ciptakan sebagai tiruan dari “Psychotherapist Rogerin” yang melakukan
wawancar pasien yang akan diobatinya.
2.1.4 Era 1980-an
Tahun
1980-an, sejumlah konsekuensi social teknologi dan informasi yang etis menjadi isu public di Amerika dan
Eropa.
2.1.5 Era
1990-an Sampai Sekarang
Sepanjang
tahun 1990, berbagai pelatihan baru diuniversitas , pusat riset konfrensi,
jurnal , buku teks dan artikel menunjukan suatu keaneka ragaman yang luas
tentang topic dibidang etika computer.
2.1.6 Etika Komputer di
Indonesia
Sebagai Negara yang tidak bias dilepaskan dari
perkembangan teknologi komputer, Indonesia pun tidak mau ketinggalan dalam
mengembangkan etika di bidang tersebut.
2.2 Beberapa Pandangan
dalam Cakupan Etika Komputer
Melihat sejarah perkembangan komputer yang
telah dibahas diatas, disiplin ilmu yang dikenal sebagai “etika komputer”
praktis belum ada sejak tahun 1940 sampai tahun 1960. Istilah tersebut mulai
muncul setelah Walter Maner di tahun 1970, dan beberapa pemikir aktif etika
komputer mulai memasukkan dan mendeskripsikan etika komputer sebagai sebuah
bidang studi.
2.3 Isu – isu Pokok Etika Komputer
Berikut akan dibahas sekilas tentang
isu-isu pokok yang berhubungan dengan etika di bidang pemanfaatan teknologi
computer.
2.3.1 Kejahatan Komputer
Perkembangan teknologi computer yang
sedemikian pesat, selain membawa dampak positif bagi umat manusia, disisi lain
juga mengundang tangan-tangan criminal untuk beraksi, baik untuk mencari
keuntungan materi maupun sekedar iseng. Hal ini memunculkan fenomena khas yang
sering disebut computercrime atau kejahatan dunia computer.
2.3.2 Cyber Ethics
Salah satu perkembangan pesat di
bidang computer adalah internet. Internet, akronim dari Interconnection
Networking, merupakan suatu jaringan yang menghubungkan computer di seluruh
duina tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa saling
mengakses. Dengan internet tersebut, satu computer dapat berkomunikasi secara
langsung dengan computer lain di berbagai belahan dunia.
2.3.3
E-commerce
Selanjutnya, perkembangan pemakai
internet yang sangat pesat juga menghasilkan sebuah model perdagangan
elektronik yang disebut Eletronic Commerce (e-commerce). Secara umum dapat
dikatakan bahwa e-commerce adalah sistem perdagangan yang menggunakan
mekanismme elektronik yang ada jaringan internet.
2.3.4
Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual
Sebagai teknologi yang berkerja
secara digital, computer memiliki sifat keluwesan yang tinggi. Hal itu berarti
bahwa jika informasi terbentuk digital maka secara mudah seseorang dapat
menyalinnya untuk berbagai dengan orang yang lain.
2.3.5
Tanggung Jawab Profesi
Seiring perkembangan teknologi pula
para professional di bidang computer sudah melakukan spesialisasi bidang
pengetahuan dan sering kali mempunyai posisi yang tinggi dan terhormat di
kalangan masyarakat. Oleh karena alasan tersebut, mereka memiliki tanggung
jawab yang tinggi, mencakup banyak hal dari konsekuensi profesi yang
dijalaninya.
PEMBAHASAN
Dalam pergaulan
sehari-hari, di masyarakat atau di sekolah, kita dibatasi oleh aturan
etika dan moral. Etika adalah ajaran tentang baik dan buruknya sesuatu. Etika
merupakan konsep pembenaran oleh masyarakat terhadap hasil pemikiran
manusia,artinya konsep ini merupakan tata nilai yang berkembang dari
nilai-nilai kebenaran hasil pemikiran manusia.Moral adalah aspek kejiwaan yang
sangat erat berhubungan dengan sikap dan perilaku seseorang.Moral merupakan
tindakan manusia yang baik dan sesuai dengan pemikiran yang ada dalam
masyarakat(pemikiran umum).Secara prinsip, antara etika dan moral tidak jauh
berbeda. Etika menuntun seseorang untuk memahami dasar-dasar ajaran
moral,sedangkan moral lebih mengacu pada baik dan buruknya tingkah laku manusia
yang dapat menuntunnya,pada cara ia hidup mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak
boleh dilakukan.Dengan demikian,orang yang bermoral dan beretika tinggi akan
selalu menghargai hak cipta orang lain.
Mengapa manusia harus bekerja?
Benarkah hanya untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan hidupnya? Atau, karena
memiliki alasan lain, tidak sekedar memenuhi kebutuhan hidup?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dilontarkan untuk memahami hakikat manusia
sebagai makhluk yang bekerja, bahwa terlepas sebagai usaha pemenuhan kebutuhan
hidupnya, manusia adalah makhluk pekerja.
Bab ini akan membahas beberapa pokok permasalahan,
dimulai dari manusia dan kebutuhannya, kemudian pekerjaan dan profesi, serta
profesi dan profesional. Hal itu akan membawa kita pada satu pengertian dan
hakikat manusia sebagai makhluk yang bekerja dan hakikat pekerjaan itu sendiri.
3.1 Manusia dan Kebutuhannya
Sebagai makhluk yang istimewa, untuk
melengkapi kehidupannya, manusia harus bekerja keras dan bekarya. Karya
tersebut dilakukan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam
kehidupannya. Bicara tentang kebutuhan manusia, Abdulkadir Muhammad (2001)
mengklasifikasikan kebutuhan manusia menjadi empat kelompok sebagai berikut :
a.
Kebutuhan ekonomi.
b.
Kebutuhan psikis.
c.
Kebutuhan biologis.
d.
Kebutuhan pekerjaan.
Kebutuhan ekonomi merupakan
kebutuhan yang bersifat material, baik harta maupun benda yang diperlukan untuk
kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Kebutuhan inin misalnya sandang,
pangan dan papan.
KESIMPULAN
Etika
merupakan pengetahuan tentang baik dan buruk maupun tentang hak-hak dan
kewajiban moral (akhlak) yang harus disandang oleh seseorang maupun sekelompok
orang. Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum
atau atau yang menyangkut akhlak, budi pekerti, dan susila. Pemerintah
Indonesia mengatur beberapa hal yang menyangkut teknologi informasi dan
komunikasi, khususnya mengenai hak cipta perangkat lunak komputer. Hal tersebut
dimasukan ke dalam Undang-undang nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta (UUHC)
atau lebih dikenal dengan Undang-undang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).
Akan tetapi dalam penggunaannya tetap harus memperhatikan beberapa etika,
karena menggunakan TIK pada dasarnya adalah kita berhubungan dengan orang lain
dan berhubungan dengan orang lain membutuhkan kode etik tertentu.
Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan
dalam penggunaan TIK.
- Menggunakan fasilitas TIK untuk melakukan hal
yang bermanfaat
- Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara
illegal.
- Tidak memberikan user ID dan password kepada
orang lain untukmasuk ke dalam sebuah sistem. Tidak diperkenankan pula
untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk ke sebuah sistem.
- Tidak mengganggu dan atau merusak sistem
informasi orang lain dengan cara apa pun.
- Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana
dan merawatnya dengan baik.
- Tidak menggunakan TIK dalam melakukan perbuatan
yang melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
- Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI). Misalnya, pencantuman url
website yang menjadi referensi tulisan kita baik dimedia cetak atau
elektronik
- Tetap bersikap sopan dan
santun walaupun tidak bertatap muka secara langsung.
- Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima
oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di
masyarakat maupun di tempat kerja.
- Dari contoh kasus sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa menjadi seorang teknisi computer harus berhati-hati dalam
menjalankan pekerjaannya. Ia harus memiliki softskill dan hardskill dalam
standarisasi profesinya. Karena sesuatu yang kecil, yakni tidak sengaja
memindahkan file yang tidak seharusnya di pindahkan , bisa menjadi masalah
yang besar dan berhubungan dengan hukum karena melanggar UU ITE.
1.2 SARAN
1. Seorang
teknisi computer harus berhati-hati dalam menjalankan pekerjaannya. Ia harus
memiliki softskill dan hardskill dalam standarisasi profesinya. Karena sesuatu
yang kecil, yakni tidak sengaja memindahkan file yang tidak seharusnya di
pindahkan , bisa menjadi masalah yang besar dan berhubungan dengan hukum karena
melanggar UU ITE.Dan menjelaskan bahwa etika profesi sebagai seorang teknisi
computer harus diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, Edy. (2008). Teknologi
Informasi dan Komunikasi: Konsep dan
Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media
Pembelajaran
Drs. Supriyono.2005.Teknologi Informasi dan Komunikasi.Jakarta:Yudhistira
Agus Budiono
dkk, 2007. Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Jakarta: PTDian Rakyat
Merit Casino 2021 - XN
BalasHapusFind your perfect online casino game for you! In the world of online gaming, there is no more online 메리트카지노 casinos in your country than Merit Casino
Casino - DrmCMD
BalasHapusCasino.com was 울산광역 출장안마 founded back in 1990. In 2017, the organization gained a full-service 남원 출장마사지 reputation. 구미 출장안마 Casino is the official site of New York-New Rating: 4.5 · 영주 출장마사지 4 익산 출장마사지 votes